Tugas 5 [Achmad Khairil Abrar] : Simulasi dan Pemodelan 7C21

1. Langkah-Langkah Studi Simulasi

  1. Formulasi masalah
  2. Penetapan tujuan dan rencana proyek: pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
  3. Konseptualisasi model: membangun model yang masuk akal.
  4. Pengumpulan data: mengumpulkan data yang diperlukan untuk me-run simulasi (seperti laju ketibaan, proses ketibaan, displin layanan, laju pelayanan dsb).
  5. Penerjemahan Model: konversi model suatu bahas pemrograman.
  6. Verifikasi: Verifikasi model melalui pengecekan apakah program bekerja dengan baik.
  7. Validasi: Check apakah sistim merepresentasi sistim riil secara akurat.
  8. Desain Eksperimen: Berapa banyak runs? Untuk berapa lama? Jenis variasi masukannya seperti apa ?
  9. Produksi runs dan analisis: running aktual simulasi, mengumpulkan dan menganalisis keluaran.
  10. Jalankan lagi (More runs) ?: mengulangi eksperiemen jika perlu.
  11. Dokumentasi dan pelaporan: Dokumen dan laporan hasil
  12. Implementasi
2. Bagan 12 langkah studi simulasi

3. Formulasi masalah:

  • mengidentifikasikan maslah yang akan diselesaikan 
  • mendeskripsikan operasi sistim dalam term-term obyek dan aktivitas dalam suatau layout
  • mengidentifikasi sistem dalam term-term variabel input (eksogen) dan output (endogen) 
  • mengkategorikan variabel input sebagi decision (controllable) dan parameters (uncontrollable)
  • mendefinisikan pengukuran kinerja sistem (sebagai fungsi dari variabel endogen) dan fungsi obyek (kombinasi beberapa pengukuran)
  • mengembangkan struktur model awal (preliminary)
  • mengembangkan struktur mode lebih rinci yang mengidentifikasi seluruh obyek berikut atribut dan interfacenya

4. Konseptualisasi model: membangun model yang masuk akal. 
  • memahami sistem 
  1. Pendekatan proses atau pendekatan alarian fisik (physical flow approach) didasarkan pada tracking flow dari entitas-entitas keseluruhan sistem berikut titik pemorsesan dan aturan keputusan percabangan 
  2. Pendekatan peristiwa (event) atau pendekatan perubahan keadaan (state change approach) didasarkan pada definisi variabel keadaan internal dan events sistem yang mengubahnya, diikuti oleh deskripsi operasi sistem ketika suatu event terjadi
  • konstruksi model 
  1. definisi obyek, atribut, metode 
  2. flowchart metode yang relevan 
  3. pemilihan bahas implemntasi
  4. penggunaan random variates dan statistik kinerja 
  5. coding dan debugging
5. Pengumpulan data: mengumpulkan data yang diperlukan untuk merun simulasi (seperti laju ketibaan,     proses ketibaan, displin layanan, laju pelayanan dsb).
  • observasi langsung dan perekaman manual variabel yang diseleksi (selected)
  • time-stamping untuk men-track aliran suatu entitas keseluruh sistem 
  • menyeleksi ukuran sample yang valid secara statistik
  • menyeleksi sutau format data yang dapat diproses oleh komputer 
  • analisis statistik untuk menetapkan distribusi dan parameter data acak 
  • memutuskan data mana yang dipandang sebagai acak dan yang mana diasumsikan deterministik
6. Desain Eksperimen: 
    Berapa banyak runs? 
    Untuk berapa lama? 
    Jenis variasi masukannya seperti apa ? 
  • evaluasi statistik output untuk mementapkan beberapa level presisi yang diterima dari pengukuruan kinerja 
  • analisi terminasi digunakan jika interval waktu riil tertentu akan disimulasikan 
  • steady state analysis digunakan jika obyek of interest merupakan rata-rata long-term
7. Kelebihan Simulasi
  • Sebagian besar sistem riil dengan elemen-elemen stokastik tidak dapat dideskripsikan secara akurat dengan model matematik yang dievaluasi secara analitik. Dengan demikian simulasi seringkali merupakan satusatunya cara.
  • Simulasi memungkinkan estimasi kinerja sistem yang ada dengan beberapa kondisi operasi yang berbeda.
  • Rancangan-rancangan sistem alternatif yang dianjurkan dapat dibandingkan via simulasi untuk mendapatkan yang terbaik.
  • Pada simulasi bisa dipertahankan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi eksperimen.
  • Simulasi memungkinkan studi sistem dengan kerangka waktu lama dalam waktu yang lebih singkat, atau mempelajari cara kerja rinci dalam waktu yang diperpanjang. 
8. Kelemahan Simulasi
  • Setiap langkah percobaan model simulasi stokastik hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya untuk parameter input tertentu. Model analitik lebih valid. 
  • Model simulasi seringkali mahal dan makan waktu lama untuk dikembangkan. 
  • Output dalam jumlah besar yang dihasilkan dari simulasi biasanya tampak meyakinkan, padahal belum tentu modelnya valid.
9. Kesalahan yang sering terjadi dalam simulasi
  • Gagal mengidentifikasi tujuan secara jelas
  • Desain dan analisis eksperimen simulasi tidak memadai 
  • Pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai
10. Fitur software simulasi yang dibutuhkan
  • Membangkitkan bilangan random dari distribusi probabilitas U(0,1).
  • Membangkitkan nilai-nilai random dari distribusi probabilitas tertentu, mis. eksponensial.
  • Memajukan waktu simulasi.
  • Menentukan event berikutnya dari daftar event dan memberikan kontrol ke blok kode yang benar.
  • Menambah atau menghapus record pada list.
  • Mengumpulkan dan menganalisa data.
  • Melaporkan hasil. 
  • Mendeteksi kondisi error.

Sumber Tugas : Online Learning Uhamka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 4 [Achmad Khairil Abrar] : Simulasi dan Pemodelan 7C21

Tugas 3 [Achmad Khairil Abrar] : Pengantar Kecerdasan Tiruan 7B21

Tugas 3 [Achmad Khairil Abrar] : Simulasi dan Pemodelan 7C21